Minggu, 04 Desember 2016

Membuka Usaha Restoran atau Rumah Makan

Persiapan untuk membuka sebuah restoran baru mungkin sangat merepotkan, bagi seseorang yang tidak memiliki back ground dalam usaha kuliner. Banyak hal yang harus jadi bahan pertimbangan, mulai dari pembiayaan hingga masalah karyawan.

Berikut ini adalah 9 hal mendasar yang harus anda pahami sebelum membuka sebuah restoran :



1. Memiliki sebuah restoran merupakan sebuah pekerjaan.

Konsepnya harus mudah dipahami. Memiliki sebuah restoran berarti anda akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk bekerja, khusus di awal pembukaan, karena kunci dalam menjalankan bisnis rumah makan/restoran adalah di awal-awal pembukaan. Seperti kebanyakan dalam awal membuka usaha, kegiatan melakukan promosi adalah pekerjaan yang paling banyak menghabiskan waktu dan harus dijalankan.

Apabila anda adalah orang yang memiliki kebiasaan melakukan weekend dengan berlibur, merayakan ulang tahun anak, atau merayakan pesta Tahun Baru, maka akan sangat terasa sekali, karena kemungkinan besar anda harus bekerja pada hari-hari tersebut, karena justru di hari-hari tersebutlah anda sangat sibuk.



2. Jangan pernah berfikir bahwa konsumen akan berbondong-bondong ke restoran anda.

Dibutuhkan kepercayaan diri untuk membuka sebuah usaha sendiri, khususnya restoran. Hal itu diperlukan. Namun, jangan berjalan sendiri. Membuka restoran tidak sama dengan film Field of Dreams. Jika anda membangunnya, konsumen akan datang, atau mungkin, mereka hanya berkata akan datang, atau mereka datang sekali dan kemudian tidak pernah kembali lagi.

Saya tidak bermaksud menakuti, dibutuhkan ketelatenan, kesabaran karena terkadang kita harus melewati terlebih dahulu masa pembelajaran dan penggodokan ide serta konsep melalui proses waktu untuk mengetahui pola perilaku calon konsumen kita yang notabene memiliki selera lidah yang bermacam macam.

Disinilah diperlukan kejelian, ketajaman atau mungkin semacam naluri untuk membaca hal tsb. Yang paling sederhana adalah kita bisa melakukan survey dengan menyebarkan semacam angket atau kuisioner ke rumah-rumah atau di kampus kampus untuk sekedar mengetahui sedikit gambaran selera lidah calon konsumen kita.

Pelajari cara terbaik untuk memasarkan brand di daerah Anda, karena setiap daerah memiliki karakteristik konsumen yang berbeda, baru setelah itu menerapkan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik konsumen, atau bahkan jika ingin tampil beda, lakukan kustomisasi.


3. Lingkungan Kerja yang Positif

Meskipun banyak bisnis milik keluarga yang terbukti sukses, termasuk restoran, anda harus hati-hati sebelum mempekerjakan teman atau saudara ataupun mempekerjakan salah satu kelompok ini. Pertimbangannya adalah demi terciptanya Lingkungan Kerja yang positif. Lakukan apa yang anda bisa untuk menciptakan lingkungan yang positif di mana orang merasa mereka dapat percaya satu sama lain dan saling bekerja sama. Mempekerjakan orang berkualitas, bisa mengenal mereka dan memperlakukan mereka dengan adil. Keseimbangan antara keceriaan dengan kerja keras akan menciptakan lingkungan yang positif. Hindari meng-“Anak Emas” kan satu atau beberapa karyawan - meskipun mereka lebih berprestasi- karena akan menimbulkan gap (jurang) yang beresiko pada keutuhan bisnis. Dengan begitu dinamika hubungan dalam lingkungan kerja anda akan tetap terjaga.


4. Memiliki rencana bisnis (business plan) yang jelas. 

Rencana bisnis sangat berguna, apalagi bagi pengusaha baru di industri makanan/restoran. Di saat anda berusaha mencari informasi tentang rencana bisnis restoran, anda mungkin akan menemukan masalah yang belum pernah anda fikirkan sebelumnya, misalnya, masalah lisensi dan pengurusan perijinan, undang-undang kesehatan serta perpajakan. Carilah lebih banyak informasi tentang cara menulis sebuah rencana bisnis restoran.


5. Pelajari tentang persaingan. 

Di dalam membuka usaha restoran memiliki persaingan yang sangat ketat, walaupun bisnis ini sendiri sebenarnya tidak pernah mati, alias selalu tumbuh dan berkembang. Untuk itu Pebisnis Restoran dituntut untuk menjadi seorang Enterpreneur Sekaligus Entertainer. Pengusaha restoran yang sukses adalah perpaduan dari karakter seorang pengusaha handal dengan penghibur jempolan. Selain menyuguhkan makanan yang lezat, pebisnis restoran juga dituntut untuk melayani dan menghibur konsumen. Orang yang ingin membuka restoran sendiri jangan pernah memandang sebelah mata pada restoran lokal.

“Saya bisa membuka masakan udang yang lebih baik daripada restoran ini.” “Jika saya memiliki restoran, saya tidak akan pernah meletakkan TV di bar.” Cobalah untuk tidak mencampuradukkan penilaian personal dengan usaha. Tentu ada sesuatu di restoran lain yang dapat menarik konsumen. Meskipun anda tidak menyukai ide untuk meletakkan TV di bar, kebanyakan konsumen menyukainya. Saat mempelajari persaingan, tanyakan kepada diri sendiri “Mengapa orang datang ke sini?” “Apa yang menarik?” Kemudian, carilah informasi tentang hal tersebut dan bagaimana akan menerapkannya di restoran milik anda dengan cara yang lebih baik. Karena management restoran membutuhkan keseimbangan di antara kreativitas, kecerdasan bisnis, ketrampilan melayani pelanggan, dan menciptakan suasana menghibur. Mencari sesuatu yang unik dan tidak dimiliki restoran manapun merupakan tips-tips dalam mensiasati adanya persaingan.


6.
Citra Rasa

Perpaduan antara kelezatan dan kenyamanan mensyaratkan adanya penciptakan menu masakan yang unik, tanpa meninggalkan citarasa lokal. Menu restoran yang ideal adalah keseimbangan antara sajian yang unik dan makanan favorit sejak dahulu kala.

Sebagai Usaha yang sangat sensitif terhadap rasa (dan selera), penting sekali selektif dalam memilih juru masak yang betul-betul ahli dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Sentuhan kelezatan dan keunikan masakan anda akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pelanggan, terlebih lagi dengan penambahan rasa baru pada makanan yang biasa mereka nikmati.


7. Pilih satu konsep yang jelas. 

Tidak ada yang lebih membingungkan (oke, tentu ada hal lain yang lebih membingungkan, namun yang satu ini sangat mengganggu saya) daripada konsep restoran yang tidak jelas. Konsep mencakup pemilihan menu, pengaturan desain tata letak ruangan, menu book, fotografi makanan dan harga jual, termasuk pula cara pelayanan, penyajian masakan, promosi yang berlaku, arahan jenis makanan, sampai seragam crew. Contoh mudahnya kita ambil restoran yang menyajikan konsep suasana alam (pedesaan) dengan pemilihan menu makanan serba ikan.

Sehingga muncul penggambaran Kalau tak kenal, maka tak sayang untuk menerjemahkan konsep itu sendiri, sebagai tanda pengenal (branding/labeling) bagi calon pengunjung untuk lebih memudahkan dalam memilih dan menentukan dalam selera dan keinginan.


8.
Lokasi Sebuah Restoran

Pilih lokasi yang (dianggap) sempurna, walaupun disini sifatnya subyektif. Sebelum anda menyusun rencana bisnis, menulis menu, atau mengajukan permohonan pinjaman ke Bank, terlebih dahulu anda harus menentukan di mana restoran anda akan dibuka. Penentuan lokasi sebuah restoran sama pentingnya dengan pilihan makanan dan pelayanan itu sendiri untuk menentukan sukses atau tidaknya usaha anda. Walaupun tidak menutup kemungkinan, adanya lokasi yang sempit dan terpencil banyak juga dikunjungi pelanggan, tetapi paling tidak memberi kemudahan dalam mempromosikan bagi calon pelanggan baru kita. Kriteria lokasi 2T, terjangkau dalam artian mendapat kemudahan dalam transportasi, termasuk penyediaan parking area. Dapat terlihat dengan jelas yang dimungkinkan adanya pemasangan papan nama, logo, spanduk ataupun media promosi yang lain.

Lokasi akan mempengaruhi banyak hal, termasuk menu, yang mana pemilihan lokasi berkaitan dengan profil penduduk di sekitar, tingkat sosial ekonominya, kebiasaan budaya, dan gaya hidup mereka. Selain itu juga harus dipelajari karakteristik persaingan dan profil para kompetitor, keberadaan industri, dan pariwisata di sekitar lokasi. Jika anda telah memiliki rencana lokasi restoran, jangan terlalu yakin sebelum anda yakin bahwa lokasi tersebut memenuhi semua kriteria sebuah restoran yang sukses.


9. Jangan membuat asumsi apapun tentang sebuah restoran baru. 


Memiliki kejujuran adalah kunci bagi tahan lamanya sebuah bisnis. Jujur dalam berbisnis lebih dari bersikap jujur kepada konsumen, namun juga bersikap jujur pada diri sendiri. Salah satu contohnya adalah dengan bersikap tegas dan disiplin dalam mengelola keuangan usaha kuliner yang anda jalankan. Meskipun ada beberapa kelebihan menjadi seorang bos, ada juga beberapa kelemahannya, misalnya, tidak memiliki hari libur. Teman dan keluarga mungkin menyatakan anda sebagai koki terbaik di dunia, namun memasak di rumah dengan memasak untuk orang banyak adalah dua hal yang berbeda.

Sumber :
 - http://bladok.com/blog/?p=14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar